Do what you wanna do, say what you wanna say , NOW! Don’t be affraid.
Entah kenapa beberapa hari ini, kejadian demi kejadian datang bergantian dan begitu dekatnya. Sebuah resiko dari aktivitas yang tak biasa akhirnya menemukan waktunya. Sebuah bentuk resistensi dari kungkungan yang tak hentinya meremukkan banyak kehidupan, reaksi kecil atas segala alienasi dan kebodohan yang telah menidurkan banyak orang ataupun sedikit sentilan atas kemapanan yang telah melaparkan banyak manusia. Dan kemarin, apa yang terjadi di gerai-gerai ilusi pusat perbelanjaan, dan pesan-pesan yang terbaca dalam perjalanan hanyalah sebuah bentuk ketidak tahanan akan hidup yang tak pernah berputar ini.
Lalu, apakah ini adalah sebuah kesalahan ataukah penyesalan saat sesuatu yang tak terbayangkan, akhirnya terjadi? Saat kita harus melalui bagian-bagian menyulitkan dan mendebarkan dibalik ruang-ruang menyesakkan, di antara zombi-zombi pelindung kejayaan. Menyembunyikan diri, menjadi biasa, menurunkan suara, dan bermuka manis dalam kebencian demi kebebasan yang tak akan pernah mereka beri.
Ini hanya sentilan kecil teman, betapa lemahnya kita untuk menjadi rapuh karenanya. Tanyakan kepada mereka yang tertawa dan menyengir, bisakah mereka melihat rasa dosa dan taubat?. Masih banyak jalan yang bisa dilalui untuk disusuri. Katakan sia-sia bagi mereka yang mengasihani, tutup telinga bagi mereka yang terus meneriakkan utopis. Impian telah memberikan peta untuk keluar dalam labirin.
Namun tak bisa dipungkiri, kejutan yang mendebarkan ini tetaplah menjadi sebuah sandungan dalam perjalananan kita yang mungkin sangat terburu-buru.
Salut buatmu teman !!!
Mata terlalu lama terjaga biarkan ia tidur sejenak. Kita butuh energi baru untuk memulainya lagi..
~ 0 komentar: ~
Posting Komentar