Falling In Love At A Coffee Shop



Landon Pigg 

I think that possibly, maybe I'm falling for you
Yes theres a chance that I've fallen quite hard over you.
I've seen the paths that your eyes wander down
I want to come too

I think that possibly, maybe I'm falling for you

No one understands me quite like you do
Through all of the shadowy corners of me

I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew
I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew

I think that possibly, maybe I'm falling for you
Yes theres a chance that I've fallen quite hard over you.
I've seen the waters that make your eyes shine
Now I'm shining too

Because oh because
I've fallen quite hard over over you

If I didnt know you, I'd rather not know
If I couldnt have you, I'd rather be alone

I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew
I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while, I never knew

All of the while , all of the while


i love  coffee...i love this song...:) and falling in love again ..:)

Latest Post

Selangkah lagi menuju otonomi sepenuhnya..


Selangkah lagi menuju otonomi sepenuhnya..


Entah benar atau tidak, akhir-akhir ini aku sering bertanya pada diri sendiri apakah orang-orang di sekelilingku bertanya “hei, ada apa denganmu? atau dengan sedikit geleng-geleng kepala “hei mengapa kau sangat berubah ?” bila demikian , aku akan menjawab walaupun sesungguhnya aku tak yakin pertanyaan itu benar ada ataukah ini hanyalah usaha menjawab penasaran akan persepsi orang lain terhadapku.
Berubah? ya, dengan sangat yakin aku mengakuinya. Membiasakan ketidakbiasaan yang biasa disaksikan khususnya bagi mereka yang ada di sekelilingku. Apa itu ?.
Sebuah reinkarnasi atas ketidakhidupanku yang lalu. Hentakan besar membangunkanku dari teror kompromi yang tak pernah menjadikan diriku. Hingga mencapai puncak kemuakan atas setiap kepura-puraan demi menjaga sebuah “citra”,”nama baik”, “pandangan diri “dan entah apa lagi hanya agar senantiasa terjaga pada nilai, aturan-aturan budaya yang hanya sebuah ilusi ? dan, begitu tertanam pada lingkungan yang ku anggap telah melangkah keluar dari batas itu , dari semua lahapan teori yang telah menjadikannya liberal atau bijak?.
Cukup, aku sudah muak. Aku bukan dirimu, aku bukan dia, dan aku bukan mereka. Sudah cukup aku terus menjadi apa yang kamu, kalian, mereka anggap baik. Biar kurasa diriku, biarkan ku menjadi liar, biarkan ku menjadi kotor, biarkan ku menjadi hina, biar ku menjadi yang terburuk sekalipun jika itu menjadikanku sepenuhnya, “aku akan merasa cantik karenanya”. Jiwa dan raga adalah otonomi sepenuhnya diriku yang kupercaya mampu mengatur dirinya, yang mampu menjaga diri untuk tak kebablasan melanggar otonomi yang lain. Tapi kadang, kita tak bisa saling menjaga dan mempercayai.
Dialektika terus mengisi perjalanan kehidupan dan aku tak akan mungkin menyesal atas setiap jejak yang telah terlewati. Walaupun satu bagian dari sejarah hidupku yang membawa pada keadaan ini. Saat dimana aku melabeli diri dengan sebuah simbol yang justru kuputuskan bukan atas landasan identitasnya. Kulalui dalam waktu yang sampai kini tak mampu ku memaknainya. Simbol yang selalu membatasi pikirku yang melayang, pikirku yang telah menjadi liar seiring jiwa yang menembus makna dari setiap desahan nafas, detakan jantung, tatapan mata, dan seluruh gerak mekanik tubuhku. Hidup hanya sekali, dan tak ada alasan selain untuk menikmatinya. Hidup begitu singkat untuk disia-siakan dan dilalui dalam ilusi-ilusi.

Kini tinggal selangkah lagi, tuk kuucapkan selamat tinggal pada simbol, ideologi, kepura-puraan dan semua yang mengalienasiku dari hidup. Namun, satu langkah yang begitu berat untuk berpijak, entah kenapa kompromi datang lagi mengikat kuat kakiku.

Mengapa?
Apakah aku siap pada asap dari api yang kunyalakan? Telinga dan hatiku telah siap pada dengungan suara-suara kecil yang tak mampu bersembunyi? Pada tatap kolot penuh murka bahkan gertakan hina? Siap dengan citra baru setelah lepas dari ilusi kesucian? Ataukah harus menunduk lagi pada petuah-petuah membosankan dan memuakkan?

Sudah cukup, diam saja, berikan sedikit waktu lagi dan semuanya akan kembali menjadi biasa. Ini hanya antara aku dan diriku.
Karena aku tak menyakiti siapapun. Benar bukan?

Oh tidak, aku telah melukai ilusi..dan aku bahagia.

+

Blogger templates

About Me

Foto saya
"Don't exist. Live. Get out, explore. Thrive. Challenge authority. Challenge yourself. Evolve. Change forever. It's time to be aggressive. You've started to speak your mind, now keep going with it, but not with the intention of sparking controversy or picking a germane fight. Get your gloves on, it's time for rebirth. There IS no room for the nice guys in the history books. THIS IS THE START OF A REVOLUTION. THE REVOLUTION IS YOUR LIFE. THE GOAL IS IMMORTALITY. LET'S LIVE, BABY. LET'S FEEL ALIVE AT ALL TIMES. TAKE NO PRISONERS. HOLD NO SOUL UNACCOUNTABLE, ESPECIALLY NOT YOUR OWN. IF SOMETHING DOESN'T HAPPEN, IT'S YOUR FAULT. Make this moment your reckoning. Your head has been held under water for too long and now it is time to rise up and take your first true breath. Do everything with exact calculation, nothing without meaning. Do not make careful your words, but make no excuses for what you say. Fuck em' all. Set a goal for everyday and never be tired." — Brian Krans (A Constant Suicide)

Blogroll

About


ShoutMix chat widget