Tak ada lilin, tak sepotong kue, tak juga sekotak hadiah, mereka jauh lebih berarti


Dalam lelap dan memori yang mengalir mengulang dalam mimpi, deringannya menghentakkan seketika

Okh dia, kutahu sesuatu yang kan diucapkannya dan kutahu ialah pertama .selalu.

Ucapan yang menyadarkanku akan arti hari ini tepat saat detak detik kedatangannya. Tak ada lilin, tak sepotong kue, tak juga sekotak hadiah. Lalu tetes itu mengalir sendu dalam keheningan, bukan karena tak hadirnya, kerayaan serta simbol-simbolnya namun karena sunyi yang merangkul hangat dan kecupan yang menyerap dalam khayalku, menyempurnakan maknanya walau waktu yang melekat pada diri adalah dilema tak terhindarkan untuk setiap konsekuensi atasnya.

Apapun, malam ini aku bahagia...

Selayaknya bahagia yang terasa saat kemarin dan hari yang mendahuluinya. Menyelami dasar laut dan menemukan damai layaknya malam ini, juga kedamaian saat ringan melayang di permukaannya, menatap langit nan biru, dan ayunan kaki terus membawaku pada sisinya yang tak berujung melawan hempasan gelombang seiring hembusan angin yang membawanya . Dan saat biru itu tenggelam dalam gelap, berganti kilau yang saling menyambung pada rasi yang ribu bertaburan, sesekali kilaunya berjatuhan namun tak ada lagi harapan yang terbisikkan , terpenuhi oleh limpahan kenikmatannya saat itu.

Dan hari ini, kebahagiaan itu kubawa pulang dan mewujudkan harapan atas hidup yang semakin mengusir.

Dan atas semua impian ini, aku masih punya daya. Bersamamu dan kalian yang terawat dan penuh cinta di hatiku...

06 April 2009

Latest Post

Dan kau tak menyendiri


Dan kau tak menyendiri

Tak seperti biasanya, tiga hari ini saya harus pulang lebih awal. Membiasakan diri terlelap lebih cepat dan tak lagi terjaga bersama detak detik pergantian hari. Perjalanan pulang yang tak biasa, dan merindukan blue bibir merah dan pengemudinya yang selalu setia menantang dinginnya malam dan kemudian kembali pada jalur yang sama yang panjang dan dingin yang semakin menusuk lalu deringan telepon mengakhiri, sandi bahwa ia telah menutup pagarnya.
Hari ini tepat pukul 21: 00, saya kembali berjalan lagi sekian meter , tak ada ketakutan sama sekali hingga saya mulai menikmati hari-hari ini, bersama perasaan yang sejak telah lama kurindukan…sendiri dan merindu.
Setelah singgah di sebuah warung untuk mengakhiri lapar yang sejak tadi tertahan, saya berjalan kembali menempuh setengah perjalanan lagi untuk sampai di rumah. Lalu …
Hingga seketika sesuatu datang mengejutkanku.
Sebuah motor yang melintas terhenti tiba-tiba tepat disampingku. Jalanan yang cukup sunyi membuat kerja jantung mulai berdetak cepat. Terhenti dan diam selaras dengan pikiranku yang mulai menerka-nerka sesuatu ini. Menanyakan alamat ? okh mungkin saja pikirku. Lama menunggu, ia masih saja diam. Dan akhirnya takut itu mulai muncul, tanpa apa-apa saya menyiapkan diri atas segala resiko : siapa dia? apakah itu? Ia masih terdiam. Inisiatif mendahului, untuk bertanya ; ada apa? Tapi kulihat ia hanya menggerak-gerakkan jarinya dan tak berkata. Hal terburuk menyerang lagi (huh, mengapa pikiran ini selalu menguasai kita) entahlah, ingatanku terbawa pada kejadian yang pernah terjadi di jalan ini. Kupegang erat tas kecilku dan memikirkan beberapa benda di dalamnya, tak ada yang berharga selain handphone beberapa lembar uang, sebuah buku , dan sampah-sampah bungkus permen. Mencoba melawan perasaan, aku tak boleh lemah, tak boleh ada yang merampasnya, walaupun mungkin aku harus bersiap merelakannya sambil berharap ada sesuatu yang melintas dan mengakhiri ketegangan ini. Menunggu… sesaat beberapa motor melintas tapi berlalu begitu saja. Niat untuk mengabaikan dan melanjutkan jalan kuputuskan, belum sempat berbalik dan melangkah, terdengar :
Tunggu !!!
Kuurungi kembali niat, emosi mulai melarut bersama pikiranku sambil mencoba untuk tetap tenang. Membaca bahasa tubuhku, akhirnya ia mulai berucap. dengan sedikit tertatih-tatih, selama sekian menit ia berbicara , sangat pelan, sangat singkat , sangat cepat dan kemudian…
selesai sudah…
Seketika apa yang kupikirkan sebelumnya runtuh dan terganti dengan keinginan untuk tersenyum bahkan mungkin tertawa, tak banyak lagi yang ia bisa ucapkan. Untuk sekian waktu terjawablah semua…
Saling berpamitan, kembali pulang pada arah yang berlawanan.
Sambil terkikik-kikik kulanjutkan lagi perjalanan, setelah menolak ajakan antarnya. Sebuah perasaan luar biasa bukan atas apa yang baru saja ia katakan atau entah siapa dia. Tapi sungguh hari ini saya menemukan sebuah sisi tak terduga dari hidup ini. Bukti atas sebuah daya paling subversive yang melepaskan tali kendali dan menghirupkan nafas panjang tuk yang merasanya lebih dalam.
Sebuah energy yang mungkin membuat hariku, langkahku dan legaku dan bahwa dalam dugaan kesendirian ini, aku telah salah.
Hey, lelaki yang kutemui malam ini. Luar biasa atas apa yang kau lakukan. Terima kasih atas sesuatu yang tak pernah kusadari, terima kasih menemani perjalanan pulangku selama tiga malam ini, menunggu menghabiskan makanku, menunggu atas setiap singgahku, dan mengiringi lagi jalanku walau tak sekalipun aku berbalik tuk menyadarimu ada.
Sayangnya, malam ini kau telah mengawali tuk mengakhiri. Kau mungkin telah bahagia pulang bersama angka-angka elektrik dariku. Saatnya dengan perlahan, penuh maaf kau akan kecewa.
Mengapa kau tak tunda saja, menyapaku malam ini? dan terus temaniku berjalan…
Karena esok tak lagi bukan?

Menutup maret 2009…
tercatat bersama alunan…Strangers in the night (Frank Sinatra)

Cinta Di Ranah Impian


Cinta Di Ranah Impian

Merah itu mulai menghitam, setelah sekian hari kita lalui. Dalam ruang dingin yang kita hangatkan bersama,kebebasan sempurna atas sebuah lampias hasrat yang tak mampu menjinak. Melawan kutukan moralitas antara impian menghadirkan atau melepaskannya…
Dan tetaplah ia kembali menjadi impian karena kita rapuh, kita kalah.
Alisa dan Ishmael pergi, meninggalkan sebuah pesan sedih : hadirkanlah aku, tantang dunia, kita kan bahagia….berjanjilah

Celebes, 28 Maret 2009

+

Blogger templates

About Me

Foto saya
"Don't exist. Live. Get out, explore. Thrive. Challenge authority. Challenge yourself. Evolve. Change forever. It's time to be aggressive. You've started to speak your mind, now keep going with it, but not with the intention of sparking controversy or picking a germane fight. Get your gloves on, it's time for rebirth. There IS no room for the nice guys in the history books. THIS IS THE START OF A REVOLUTION. THE REVOLUTION IS YOUR LIFE. THE GOAL IS IMMORTALITY. LET'S LIVE, BABY. LET'S FEEL ALIVE AT ALL TIMES. TAKE NO PRISONERS. HOLD NO SOUL UNACCOUNTABLE, ESPECIALLY NOT YOUR OWN. IF SOMETHING DOESN'T HAPPEN, IT'S YOUR FAULT. Make this moment your reckoning. Your head has been held under water for too long and now it is time to rise up and take your first true breath. Do everything with exact calculation, nothing without meaning. Do not make careful your words, but make no excuses for what you say. Fuck em' all. Set a goal for everyday and never be tired." — Brian Krans (A Constant Suicide)

Blogroll

About


ShoutMix chat widget