Pada titik balik perjalan hidup, di satu sisi dianggap sebagai momen yang membahagiakan, namun di saat lainnya adalah sebuah momok. Hari itu mungkin ada keceriaan, yang dimeriahkan penuh suka cita. Setelah itu mungkin akan berakhir pada perenungan, sudah sejuah ini kah kita berjalan?. Lalu akan ada kekosongan, ternyata saya masih sangat jauh dari apa yang seharusnya teraih dalam titik tersebut. Sedangkan makin hari, bayangan masa depan itu kian menjauh.
Hari saya tidak akan peduli, liburan sehari di sebuah kota yang sejak lama saya rencanakan mungkin adalah liburan khusus untuk lari dalam sebuah rutinitas yang menculik dari kehidupan yang telah saya pilih. Di sebuah resepsi, saya telah betul yakin dan kembali berkaca pada perjumpaan dengan teman-teman lama. Mereka kutemui dalam kehidupan mereka yang telah damai dan terengkuh dalam tata hidup yang selayaknya diagungkan. Tapi sekali lagi, dihadapan mereka saya harus tampak sebagai diri yang lain.
Muak dan bosan, hanya itu yang terasa dalam persinggahan yang menjauhi saya dari pribadi sungguh telah hinggap dan menyayangi. Saya muak dalam kepura-puraan, dalam lembaran dan sususan bahasa yang asing, dalam kode-kode dan grafik, dalam sistematika, dalam deadline terror yang tak berkesudahan. Saya yakin, mengaku diri sebagai pragmatis, menanti bayaran, atas waktu dan tenaga yang telah dirampas. Tetapi di saat itulah, bermalas-malasan menjadi sesuatu yang sangat indah dan bermakna.Kini saya hanya ingin kembali pulang, setelah sesaat waktu saya tinggalkan. Sejenak kalah pada takdir sang pengais. Berharap untuk bisa kembali pulang di sebuah arena dimana angka- angka tak lagi dipandang, tak lagi hiraukan. Pulang kemanapun itu hingga yang tak pernah kutemui. Pulang entah menjadi sebuah kilau kecil di dasar laut yang gelap, atau sebagai lumut pada dinding putih, mungkin juga sebagai retak pada kaca-kaca jendela. Apapun itu.
Hari ini, dalam pelukan angka 28. Untuk hal-hal yang tak dapat kujanjikan, untuk sesuatu yang belum bisa kuraih, izinkan saya untuk kembali pulang.
6 April 2011 (Thanks for “the pure ” dear)
~ 0 komentar: ~
Posting Komentar