Love goes on and on

It seems like only yesterday
You were just a child at play
Now you're all grown up inside of me
Oh, how fast those moments flee
Once we watched a lazy world go by
Now the days seem to fly
Life is brief, but when it's gone
Love goes on and on
Love will live
Love will last
Love goes on and on and on
Once we watched a lazy world go by
Now the days seem to fly
Life is brief, but when it's gone
Love goes on and on

(Love, Robin Hood)

Beberapa hari telah berlalu, tetapi momen berharga itu masih terasa kurang tanpa sebuah catatan.  Di antara hari-hari yang diselimuti kekhawatiran, kegelisahan dan tanda tanya, beruntung ia hadir sebagai kemewahan, walau tanpa makan malam bersama cahaya lilin. Bukan sederhana, tapi harus menjadi mewah, karena ternyata benar keinginan mampu melampui keterbatasan.

“Kita memang aneh”, kata kekasihku hari itu, tapi menurutku kita hebat. Menciptakan surga di tengah gersang, menertawai diri, dan dalam sekejap meledak oleh gairah yang sekian lama terlilit. Hari yang tanpa khawatir dan rasa takut, tanpa perhitungan, dan tentu tanpa yang lain. Menanjak menggapai puncak, untuk dapat menancapkan sebuah kayu yang dibalut pita merah. Simbol dari sebuah awal yang akan terus dikenang, yang membawa kita pada hari ini: sepuluh tahun lamanya.

Waktu yang tidak sedikit untuk mengenal hidup dalam segala baik dan buruknya, kebahagian yang mampu dirasakan senikmat-nimatnya, begitupula kesedihan dan juga kesulitan yang mampu dilalui dengan setenang-tenangnya. Hidup terkadang hanya pengulangan, yang terus menguji kecerdasan, dalam menentukan jalan mana lagi yang harus dilewati.  

Tangan ini masih menggenggam, sesulit apapun jalannya, sebising apapun mereka meneriaki. Hati telah berserikat dan selamat bagi kita yang masih bisa bertahan, dan akan terus berjalan.

NLH, R-211
5 Agustus 2012