Jika kalian saya, kau dan mereka menginginkan sebuah kue yang lezat, mengapa kita tak sama-sama menyiapkan bahannya. Kau mungkin membawa beberapa butir telur, saya akan membawa beberapa bungkus terigu. Dia yang akan menyediakan bahan tambahan seperti coklat, susu, dan bahan pemanis lainnya. Tapi jangan lupa, kita butuh peralatan, mangkok, mixer, dan pemanggang. Hubungi teman lain mungkin dari mereka ada punya dan ingin meminjamkan. Kita bisa berkumpul di sebuah tempat lalu membuatnya ramai-ramai. Ajaklah lebih banyak orang, siapa tahu dari mereka membawa lebih banyak bahan sehingga kita bisa membuat banyak jenis kue, lebih banyak rasa sehingga nanti bisa saling membagi dan tak perlu berebut. Alangkah baiknya, sebelum itu, kita kumpulkan berbagai resep kue yang kan kita buat. Kau, saya, dia dan mereka usulkan saja resep paling enak. Jika ada banyak bahan, mengapa tidak, kita buat semua resep itu agar kita tak perlu berdebat panjang menentukan sebuah resep paling enak. Seaindainya demikian, pastilah ada perayaan untuk kita hari ini. Mungkin kita telah berkumpul entah di taman, atau trotoar atau mungkin keramaian jalan dan menikmati kue yang kita buat bersama.
Tapi bagaimana bisa, jika kau dan mereka hanya tahu menderingkan telepon dan memastikan kue-kue telah matang, sambil berpikir sang organizer telah menyiapkan altar dan kue terlezat bagi kalian. Lalu menunggu entah dimana, hanya karena terlalu sibuk memikirkan kostum apa yang akan dikenakan hari ini, agar selalu tampil keren dalam dokumentasi yang berakhir di wall fb. Jika menginginkan perayaan, mengapa tak sama saja dengan tumpah ruah domba-domba merah dijalan, toh pola yang sama masih tereduksi.
…
Kami menerobos hujan, menelusir tempat dimana kami bisa menikmati kue, yang terlambat dibuat oleh sedikit bahan yang masih tersisa. Yah maaf, Kue ini hanya cukup untuk dibagi berdua. Sore hari bukan waktu yang terlambat untuk menikmati kebebasan sehari. Sambil berjanji untuk tak tersesat di tempat-tempat yang menawarkan kehangantan sofa, yang pasti harus di beli. Tidak, bukan untuk hari ini.
Masih ada ruang di trotoar jalan. Memesan dua gelas kopi hitam sedikit gula, karena kue dan sore telah cukup manis kan sayang. Dan kemeriahan hari ini adalah saat kita masih bisa melangkah di jalan setapak yang kita buat bersama dan menemukan banyak resep tuk tap mengkhianati masa depan.
Cherry, 3 Mei 2011
~ 0 komentar: ~
Posting Komentar